PPDB

Kp. Cilambur Kaler Desa Leuwibatu Kec. Rumpin Kab. Bogor. Hp. 081291359229

Jumat, 05 Mei 2023

10. Bab Tawakal






 A. Definisi tawakal 

adalah keyakinan penuh pada Allah SWT dan meletakkan segala urusan dan kekhawatiran hidup di tangan-Nya. Tawakal dapat membantu seseorang untuk mengatasi rasa khawatir dan cemas dalam menghadapi segala situasi kehidupan.

Tawakal is a full belief in Allah SWT and placing all matters and worries of life in His hands. Tawakal can help a person overcome feelings of worry and anxiety in facing all life situations.

Keutamaan tawakal adalah dapat memberikan ketenangan dan kedamaian dalam hati, serta memperkuat keimanan seseorang kepada Allah SWT. Dengan tawakal, seseorang merasa lebih tenang dan yakin bahwa Allah SWT akan memberikan yang terbaik dalam hidupnya.

The virtue of tawakal is that it can provide peace and tranquility in the heart, and strengthen a person's faith in Allah SWT. With tawakal, a person feels more calm and confident that Allah SWT will provide the best in their life.



B. Tanda-tanda tawakal meliputi:

1. Seseorang tidak terlalu khawatir dan cemas terhadap masalah kehidupan karena meyakini bahwa Allah SWT yang mengatur segalanya.
2. Seseorang merasa lebih tenang dan tidak mudah stres dalam menghadapi tantangan hidup.
3. Seseorang selalu berusaha untuk menghadapi setiap situasi dengan penuh ikhtiar, namun tetap mempercayakan segalanya kepada Allah SWT.

B. Signs of tawakal include:
1. Not being too worried and anxious about life's problems because one believes that Allah SWT controls everything.
2. Feeling more calm and less stressed in facing life's challenges.
3. Always striving to face every situation with full effort, but still entrusting everything to Allah SWT.

C. Bentuk-bentuk tawakal meliputi:

1. Memperbanyak ibadah dan dzikir kepada Allah SWT, agar hati selalu merasa tenang dan yakin.
2. Membaca ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan tawakal dan yakin pada Allah SWT.
3. Berusaha semaksimal mungkin dalam menghadapi setiap situasi kehidupan, namun tetap merendahkan diri dan mempercayakan segalanya kepada Allah SWT.

C. Forms of tawakal include:
1. Increasing worship and remembrance of Allah SWT, so that the heart always feels calm and confident.
2. Reading verses from the Quran that relate to tawakal and trust in Allah SWT.
3. Trying as much as possible to face every situation in life, but still humbling oneself and entrusting everything to Allah SWT.



Dengan tawakal, seseorang dapat merasa lebih tenang dan yakin dalam menghadapi setiap situasi kehidupan. Hal ini dapat membantu seseorang untuk lebih fokus pada usaha yang dilakukan dan tidak terlalu khawatir dengan hasil akhir yang mungkin tidak sesuai dengan harapan. Tawakal juga dapat membantu seseorang untuk memperkuat iman dan ketaqwaannya kepada Allah SWT.

With tawakal, a person can feel more calm and confident in facing every situation in life. This can help a person to focus more on the efforts being made and not worry too much about the end result, which may not meet expectations. Tawakal can also help a person strengthen their faith and piety towards Allah SWT.

9. Bab Mawadah

 



A. Definisi Mawadah
A. Definition of Mawaddah

Definisi mawaddah adalah rasa kasih sayang, cinta, dan keakraban yang diwujudkan oleh suami istri dalam hubungan pernikahan berdasarkan nilai-nilai keislaman.
Keutamaan mawaddah adalah dapat mempererat hubungan suami istri, memperkuat ikatan pernikahan, serta memberikan rasa aman dan nyaman di dalam keluarga. Mawaddah juga dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan suami istri kepada Allah SWT.
Tanda-tanda mawaddah antara suami istri meliputi saling menyayangi, menghargai, dan menghormati satu sama lain. Suami istri juga saling mendukung dan memotivasi untuk meraih kebahagiaan dan kesuksesan dalam kehidupan.

The definition of mawaddah is a feeling of affection, love, and intimacy expressed by husband and wife in their marital relationship based on Islamic values.

The virtue of mawaddah is that it can strengthen the bond between husband and wife, reinforce the marital relationship, and provide a sense of security and comfort within the family. Mawaddah can also enhance the faith and piety of the husband and wife towards Allah SWT.

The signs of mawaddah between husband and wife include loving, respecting, and honoring one another. They also support and motivate each other to achieve happiness and success in life.


B. Bentuk-bentuk mawaddah meliputi:
1. Membuat keputusan bersama dengan saling memperhatikan dan mempertimbangkan pandangan pasangan.
2. Saling memberikan kebaikan dan memberikan perhatian yang baik.
3. Menghargai perbedaan pendapat dan saling menghargai keunikan masing-masing.
4. Saling mempercayai dan tidak meragukan kesetiaan pasangan.
5. Menjaga komunikasi yang baik dan terbuka antara suami istri.
B. The forms of mawaddah include:
1. Making joint decisions by considering and respecting each other's opinions.
2. Giving kindness and good attention to one another.
3. Appreciating differences of opinion and respecting each other's uniqueness.
4. Trusting each other and not doubting each other's loyalty.
5. Maintaining good and open communication between husband and wife.

Dengan mawaddah, suami istri dapat mempererat hubungan dan memberikan rasa kasih sayang yang diperlukan dalam kehidupan pernikahan. Hal ini dapat membantu untuk menciptakan keluarga yang harmonis dan bahagia di dalam bingkai syariat Islam.
With mawaddah, husband and wife can strengthen their relationship and provide the necessary affection in their marital life. This can help create a harmonious and happy family within the framework of Islamic sharia.

Rabu, 03 Mei 2023

8. Bab Syukur

 


A. Definisi Syukur

A. Definition of Gratitude

Definisi syukur adalah rasa terima kasih, pengakuan, dan penghargaan yang diberikan seseorang kepada Allah SWT karena segala nikmat yang diberikan-Nya.

Gratitude is the feeling of thankfulness, recognition, and appreciation that a person gives to Allah SWT for all the blessings bestowed upon them.

Keutamaan syukur adalah dapat meningkatkan rasa keimanan dan ketakwaan seseorang kepada Allah SWT, serta dapat memperkuat hubungan antara manusia dan Allah SWT. Selain itu, Allah SWT juga menjanjikan pahala yang besar bagi orang-orang yang bersyukur atas nikmat yang diberikan-Nya.

The importance of gratitude lies in its ability to increase a person's faith and piety towards Allah SWT, as well as strengthen the relationship between humans and Allah SWT. Moreover, Allah SWT promises great rewards to those who express gratitude for the blessings bestowed upon them.

B. Tanda-tanda Syukur

B. Signs of Gratitude

Tanda-tanda syukur adalah melalui ucapan dan perbuatan yang menunjukkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada Allah SWT, seperti berdoa, bersedekah, beribadah, serta menggunakan nikmat yang diberikan-Nya dengan sebaik-baiknya.

The signs of gratitude are expressed through words and actions that show appreciation and thankfulness towards Allah SWT, such as praying, giving charity, worshiping, and utilizing the blessings bestowed upon them to the best of their abilities.



C. Bentuk-bentuk syukur meliputi:

C. Forms of gratitude include:

1. Syukur dalam hati, yaitu dengan merasakan nikmat dan mengingat Allah SWT dalam hati dan pikiran.
2. Syukur dengan lidah, yaitu dengan mengucapkan kalimat-kalimat syukur dan pujian kepada Allah SWT.
3. Syukur dengan perbuatan, yaitu dengan menggunakan nikmat yang diberikan Allah SWT dengan sebaik-baiknya dan berbuat baik kepada sesama manusia.
4. Syukur dengan hati, lidah, dan perbuatan secara bersamaan, yaitu dengan mengintegrasikan rasa syukur dalam hati, ucapan syukur, dan perbuatan syukur dalam kehidupan sehari-hari.
  1. Gratitude in the heart, which is expressed by feeling and remembering the blessings of Allah SWT in one's heart and mind.
  2. Gratitude with the tongue, which is expressed by uttering words of thanks and praise to Allah SWT.
  3. Gratitude through actions, which is expressed by utilizing the blessings bestowed upon them by Allah SWT to do good to others and live a righteous life.
  4. Gratitude expressed through the heart, tongue, and actions simultaneously, by integrating the feeling of gratitude in the heart, expression of gratitude through words, and actions that reflect gratitude in their daily life.

Dengan bersyukur, seseorang akan lebih menghargai nikmat yang diberikan Allah SWT dan merasakan kedekatan dengan-Nya. Selain itu, syukur juga dapat membantu seseorang untuk meraih kebahagiaan dan kesuksesan dalam kehidupannya.

By expressing gratitude, a person can learn to appreciate the blessings bestowed upon them by Allah SWT and feel closer to Him. Moreover, gratitude can help a person attain happiness and success in their life.


Selasa, 02 Mei 2023

7. Bab Sabar

 




A. Definisi Sabar

Sabar adalah sebuah sikap hati yang mampu mengendalikan diri dalam menghadapi kesulitan, ujian, atau cobaan tanpa merasa putus asa atau frustasi. Sabar juga berarti menahan diri dari emosi negatif dan tindakan buruk yang dapat merugikan diri sendiri atau orang lain. Dalam ajaran Islam, sabar dipandang sebagai salah satu prinsip penting dalam etika dan moralitas, dan merupakan sikap yang diperlukan bagi seseorang yang ingin mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan akhirat.

A. Definition of Patience Patience is an attitude of the heart that can control oneself in facing difficulties, tests, or trials without feeling despair or frustration. Patience also means restraining oneself from negative emotions and bad actions that can harm oneself or others. In Islamic teachings, patience is considered as one of the important principles in ethics and morality, and is a necessary attitude for anyone who wants to achieve happiness and success in this world and the hereafter.

B. Keutamaan Sabar:
Sabar memiliki banyak keutamaan dalam ajaran Islam. Beberapa di antaranya adalah:
1. Mendapat pahala dari Allah SWT.
2. Menjadi tanda keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
3. Meningkatkan kekuatan dan keteguhan hati.
4. Mendapatkan rasa syukur dan kesyukuran dalam hidup.
5. Mampu menghadapi kesulitan dan ujian dengan bijaksana dan positif.

B. The Virtues of Patience: Patience has many virtues in Islamic teachings. Some of them are:

  1. Receiving rewards from Allah SWT.
  2. Being a sign of faith and piety to Allah SWT.
  3. Increasing strength and firmness of heart.
  4. Obtaining a sense of gratitude and thankfulness in life.
  5. Being able to face difficulties and tests with wisdom and positivity.


C. Tanda-tanda Sabar:
Ada beberapa tanda-tanda yang dapat menunjukkan seseorang memiliki sikap sabar, di antaranya adalah:
1. Tidak mudah putus asa dan frustasi dalam menghadapi kesulitan.
2. Mampu mengendalikan diri dalam menghadapi emosi negatif seperti kemarahan dan kekecewaan.
3. Bersikap lapang dada dan memaafkan orang lain.
4. Mampu mempertahankan keteguhan hati dalam menghadapi cobaan dan ujian.
5. Tetap optimis dan berfikir positif dalam situasi yang sulit.

C. Signs of Patience: There are several signs that can indicate that someone has a patient attitude, including:

  1. Not easily giving up or becoming frustrated in facing difficulties.
  2. Being able to control oneself in facing negative emotions such as anger and disappointment.
  3. Being open-minded and forgiving towards others.
  4. Being able to maintain steadfastness in facing trials and tests.
  5. Remaining optimistic and thinking positively in difficult situations.
D. Bentuk-bentuk Sabar:
Sabar memiliki banyak bentuk yang dapat dilakukan oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya adalah:
1. Sabar dalam menjalankan ibadah dan beribadah dengan penuh kesungguhan hati.
2. Sabar dalam menghadapi musibah dan cobaan yang datang.
3. Sabar dalam menghadapi godaan dan godaan nafsu yang merusak.
4. Sabar dalam menghadapi kesusahan dan kesulitan dalam mencari nafkah atau dalam mencapai tujuan hidup.
5. Sabar dalam menghadapi ujian yang datang dari orang lain, seperti konflik atau perselisihan.
6. Sabar dalam menunggu hasil yang diinginkan atau dalam meraih suatu kesuksesan.

D. Forms of Patience: Patience has many forms that can be done by individuals in daily life, including:

  1. Patience in performing worship and worshipping with sincerity.
  2. Patience in facing calamities and trials that come.
  3. Patience in facing temptations and lusts that destroy.
  4. Patience in facing difficulties and hardships in seeking a livelihood or in achieving life goals.
  5. Patience in facing tests that come from others, such as conflicts or disputes.
  6. Patience in waiting for desired results or in achieving success.

Senin, 01 Mei 2023

6. Bab Ikhlas

 



A. Definisi Ikhlas

    Ikhlas adalah sebuah sikap hati yang murni dan tulus dalam melakukan suatu perbuatan semata-mata karena Allah SWT, tanpa adanya pamrih atau motif lain. Istilah ikhlas sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya "murni", "tulus", atau "bersih". Dalam konteks agama Islam, ikhlas juga dapat diartikan sebagai kesungguhan hati dalam melakukan segala sesuatu dengan tujuan mencari keridhaan Allah SWT, bukan mencari keuntungan atau pujian dari manusia.

    Ikhlas is a pure and sincere state of the heart in performing an act solely for the sake of Allah SWT, without any selfish or other motives. The term ikhlas itself originates from the Arabic language which means "pure", "sincere", or "clean". In the context of Islam, ikhlas can also be interpreted as the sincerity of the heart in doing everything with the aim of seeking the pleasure of Allah SWT, not seeking personal gain or praise from humans.

B. Keutamaan Ikhlas

Ikhlas memiliki banyak keutamaan di dalam agama Islam, antara lain:
Ikhlas has many virtues in Islam, including:

1. Mendapat kecintaan Allah SWT. Allah SWT senantiasa mencintai hamba-Nya yang ikhlas dalam segala perbuatan dan amal ibadahnya.
Gaining the love of Allah SWT. Allah SWT always loves His servants who are sincere in all their actions and worship.

2. Memperoleh keberkahan. Allah SWT akan memberikan keberkahan pada setiap perbuatan dan amal ibadah yang dilakukan dengan ikhlas.
Obtaining blessings. Allah SWT will bless every action and worship performed with sincerity.

3. Memperoleh pahala yang besar. Amal ibadah yang dilakukan dengan ikhlas akan mendapat pahala yang besar di hadapan Allah SWT.
Obtaining great rewards. Worship performed with sincerity will receive great rewards in the sight of Allah SWT.

4. Mendapat tempat di surga. Orang yang ikhlas akan mendapatkan tempat yang mulia di surga.
Obtaining a place in heaven. Those who are sincere will receive a noble place in heaven.

C. Tanda-tanda Ikhlas
Signs of Sincerity

Ada beberapa tanda-tanda seseorang telah memiliki sikap ikhlas, di antaranya adalah:
There are several signs that someone has a sincere attitude, including:

1. Melakukan segala perbuatan semata-mata karena Allah SWT tanpa adanya pamrih atau motif lain.
Doing everything solely for the sake of Allah SWT without any selfish or other motives.

2. Merasa senang dan bahagia ketika melakukan perbuatan baik dan 3. bermanfaat bagi orang lain.
Feeling happy and joyful when doing good and beneficial things for others.

4. Tidak merasa kecewa ketika tidak mendapatkan apresiasi atau pujian dari orang lain atas perbuatan yang telah dilakukan.
Not feeling disappointed when not receiving appreciation or praise from others for the deeds that have been done.

5. Selalu berusaha untuk berbuat baik dan bermanfaat bagi orang lain tanpa mengharapkan imbalan apapun.
Always trying to do good and be helpful to others without expecting any reward.

D. Bentuk-bentuk Ikhlas
Forms of Sincerity
Ikhlas dapat dilakukan dalam berbagai bentuk perbuatan dan aktivitas, antara lain:
Sincerity can be practiced in various forms of actions and activities, including:
1. Ikhlas dalam ibadah, seperti shalat, puasa, zakat, dan haji.
Sincerity in worship, such as prayer, fasting, charity, and pilgrimage.

2. Ikhlas dalam beramal sholeh, seperti sedekah, infak, dan membantu orang lain.
Sincerity in doing good deeds, such as giving charity, donating, and helping others.

3. Ikhlas dalam berinteraksi dengan sesama, seperti memaafkan kesalahan orang lain, berbicara dengan sopan dan santun, serta membantu orang yang membutuhkan.
Sincerity in interacting with others, such as forgiving others' mistakes, speaking politely and kindly, and helping those in need.

4. Ikhlas dalam bekerja, seperti bekerja dengan tekun dan sungguh-sungguh, serta memberikan hasil yang terbaik untuk kepentingan perusahaan atau organisasi tempat bekerja.
Sincerity in work, such as working diligently and giving the best results for the company or organization.

5. Mengamalkan sikap ikhlas dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu tindakan yang sangat mulia dan dapat mendatangkan banyak kebaikan. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk terus mengasah sikap ikhlas dalam segala aspek kehidupan.
Practicing sincerity in daily life is a noble action that can bring many benefits. Therefore, it is important for every Muslim to continue to cultivate sincerity in all aspects of life.

Minggu, 30 April 2023

5. Bab Wara'

 



A. Definisi Wara'
  Definition of Wara'

Wara' adalah sebuah istilah dalam bahasa Arab yang merujuk pada kehati-hatian, kewaspadaan, dan ketakwaan. Secara umum, wara' merupakan sikap hati yang mencerminkan pengendalian diri dan membatasi diri dalam mengambil tindakan dan keputusan yang dapat membawa kerugian di dunia dan akhirat.
Wara' is an Arabic term that refers to caution, vigilance, and piety. In general, wara' is a mindset that reflects self-control and limiting oneself in making decisions and taking actions that could lead to harm in this world and the hereafter.

Dalam ajaran Islam, wara' adalah prinsip penting dalam etika dan moralitas yang sering dihubungkan dengan zuhud dan taqwa. Seorang yang berwara' berusaha untuk menghindari perilaku yang meragukan dan berpotensi untuk melakukan dosa atau melanggar ajaran agama. Wara' juga melibatkan kehati-hatian dalam berbicara dan bertindak, serta memilih lingkungan dan teman yang positif dan bermanfaat.

In Islamic teachings, wara' is an important principle in ethics and morality that is often associated with asceticism and piety. A person who practices wara' strives to avoid doubtful behavior and potential sins or violations of religious teachings. Wara' also involves caution in speech and actions, as well as choosing positive and beneficial environments and friends.


Dalam praktiknya, wara' membutuhkan kekuatan hati untuk menghindari godaan dan frustasi yang sering menghampiri manusia. Oleh karena itu, wara' adalah sebuah sikap hati yang perlu dipelihara dan diasah dalam kehidupan sehari-hari. Seorang yang berwara' selalu mencerminkan kehati-hatian dan ketakwaan dalam segala aspek kehidupannya, dan berusaha untuk mengambil tindakan yang baik dan benar bagi diri sendiri dan orang lain.In practice, wara' requires strength of heart to resist temptations and frustrations that often confront humans. Therefore, wara' is a mindset that needs to be nurtured and sharpened in daily life. A person who practices wara' always reflects caution and piety in all aspects of their life, and strives to take good and righteous actions for themselves and others.

B. Keutamaan Wara'
The Virtues of Wara'

Terdapat beberapa keutamaan dari sikap wara' dalam ajaran Islam, di antaranya:
There are several virtues of the attitude of wara' in Islamic teachings, including:

1. Mendekatkan diri kepada Allah SWT. Wara' adalah sikap hati yang membawa seseorang mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menghindari perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Dengan demikian, seseorang yang memiliki wara' dianggap lebih dekat dengan Allah SWT.
Bringing one closer to Allah. Wara' is a state of the heart that brings a person closer to Allah by avoiding behavior that is not in accordance with religious teachings. Therefore, someone who has wara' is considered closer to Allah.

2. Melindungi diri dari dosa. Sikap wara' membantu seseorang untuk menghindari perilaku yang meragukan dan berpotensi untuk melakukan dosa atau melanggar ajaran agama. Dengan demikian, seseorang yang memiliki wara' dianggap lebih terlindungi dari dosa.
Protecting oneself from sin. The attitude of wara' helps a person to avoid behavior that is questionable and has the potential to commit sin or violate religious teachings. Therefore, someone who has wara' is considered more protected from sin.

3. Menjaga martabat diri. Wara' adalah sikap hati yang mencerminkan kehati-hatian dan ketakwaan dalam segala aspek kehidupan. Seseorang yang memiliki wara' dianggap menjaga martabat dirinya dengan menghindari perilaku yang tidak pantas atau merugikan.
Preserving one's dignity. Wara' is a state of the heart that reflects caution and piety in all aspects of life. Someone who has wara' is considered to preserve their dignity by avoiding behavior that is inappropriate or harmful.

4. Menghindari kerugian di dunia dan akhirat. Sikap wara' membantu seseorang untuk membatasi diri dalam mengambil tindakan dan keputusan yang dapat membawa kerugian di dunia dan akhirat.
Avoiding harm in this world and the hereafter. The attitude of wara' helps a person to limit themselves in taking actions and making decisions that can bring harm in this world and the hereafter.

5. Meningkatkan kepercayaan diri. Seorang yang memiliki wara' dianggap memiliki kepercayaan diri yang tinggi karena memiliki kehati-hatian dan kebijaksanaan dalam mengambil tindakan dan keputusan.
Boosting self-confidence. Someone who has wara' is considered to have high self-confidence because they exercise caution and wisdom in taking actions and making decisions.

6. Menjadi contoh yang baik bagi orang lain. Seseorang yang memiliki wara' dianggap sebagai contoh yang baik bagi orang lain karena sikapnya yang mencerminkan kehati-hatian dan ketakwaan.
Being a good example to others. Someone who has wara' is considered a good example to others because of their attitude that reflects caution and piety.

C. Tanda-tanda Wara'
Signs of Wara'

Berikut adalah beberapa tanda-tanda dari sikap wara':
Here are some signs of the attitude of wara':

1. Memperhatikan sumber rezeki halal
Orang yang memiliki sikap wara' akan selalu memperhatikan sumber rezeki yang halal dan menghindari sumber-sumber yang meragukan atau haram.
Paying attention to lawful sources of livelihood. A person who has the attitude of wara' will always pay attention to lawful sources of livelihood and avoid sources that are questionable or haram.

2. Berbicara dengan sopan dan santun
Seseorang yang memiliki sikap wara' akan berbicara dengan sopan dan santun serta menghindari berkata-kata yang tidak bermanfaat atau merugikan orang lain.
Speaking politely and respectfully. Someone who has the attitude of wara' will speak politely and respectfully and avoid speaking in ways that are not useful or harmful to others.

3. Memperhatikan perilaku dan lingkungan
Orang yang berwara' akan memperhatikan perilaku dan lingkungan di sekitarnya, dan menghindari lingkungan yang tidak bermanfaat atau mengandung potensi untuk melakukan dosa.
Paying attention to behavior and the environment. Someone who has the attitude of wara' will pay attention to their behavior and environment, and avoid environments that are not useful or have the potential to commit sin.

4. Menghindari perbuatan yang meragukan
Sikap wara' juga ditandai dengan penghindaran terhadap perbuatan yang meragukan dan berpotensi melanggar ajaran agama.
Avoiding questionable actions. The attitude of wara' is also characterized by avoiding questionable actions that have the potential to violate religious teachings.

5. Selalu merenung dan introspeksi diri
Sikap wara' juga melibatkan introspeksi diri dan renungan, di mana seseorang selalu mengevaluasi tindakan dan perilakunya serta berusaha untuk memperbaiki diri.
Always reflecting and introspecting. The attitude of wara' also involves introspection and reflection, where a person always evaluates their actions and behavior and strives to improve themselves.

6. Memiliki kehati-hatian dalam mengambil keputusan
Seseorang yang berwara' akan memiliki kehati-hatian dalam mengambil keputusan, dan selalu mempertimbangkan dampak dari setiap tindakan dan keputusan yang diambil.
Exercising caution in making decisions. Someone who has the attitude of wara' will exercise caution in making decisions, and always consider the impact of every action and decision made.

7. Selalu berusaha untuk meningkatkan taqwa
Sikap wara' juga ditandai dengan upaya untuk selalu meningkatkan tingkat taqwa dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT.
Always striving to increase piety. The attitude of wara' is also characterized by efforts to always increase the level of piety and improve one's relationship with Allah.

D. Bentuk-bentuk wara'
Forms of Wara'

Ada beberapa bentuk atau tindakan yang dapat menunjukkan adanya sikap wara' pada seseorang, antara lain:
Wara' is an Arabic term that refers to a state of consciousness and vigilance towards the actions and decisions one makes in their daily life. It is a concept that emphasizes the importance of being mindful of one's relationship with God and striving to do what is right according to Islamic teachings. Here are some of the forms or actions that can indicate a person's Wara':

1. Menghindari tindakan atau perkataan yang meragukan atau menimbulkan keraguan terhadap agama.
Avoiding actions or words that raise doubts or uncertainty about religion.

2. Menghindari perilaku atau kebiasaan yang dianggap buruk atau merugikan diri sendiri dan orang lain.
Avoiding behaviors or habits that are considered bad or harmful to oneself and others.

3. Selalu berhati-hati dalam mengambil keputusan dan tindakan, terutama yang berkaitan dengan agama.
Always being cautious in making decisions and taking actions, especially those related to religion.

4. Memilih teman dan lingkungan yang baik dan bermanfaat, serta menjauhi lingkungan yang negatif dan berpotensi merusak akhlak.
Choosing friends and environments that are good and beneficial, and staying away from negative environments that have the potential to damage one's morals.

5. Berusaha untuk selalu memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah, serta tidak puas dengan pencapaian yang sudah diraih.
Striving to constantly improve oneself and enhance the quality of worship, and not being satisfied with achievements that have already been accomplished.

6. Menjaga amanah dan komitmen yang telah dipegang, baik dalam hal keuangan maupun kesepakatan lainnya.
Maintaining trust and commitments that have been held, both in terms of finances and other agreements.

7. Tidak terpengaruh oleh godaan duniawi, seperti harta, tahta, dan kekuasaan.
Not being influenced by worldly temptations such as wealth, power, and authority.

8. Tidak mudah terprovokasi atau emosi dalam menghadapi masalah atau konflik, dan selalu berusaha untuk menyelesaikan dengan cara yang baik dan adil.
Not easily provoked or emotional when facing problems or conflicts, and always striving to resolve them in a good and fair manner.

9. Menghargai waktu dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya, terutama dalam hal beribadah dan melakukan kegiatan yang bermanfaat.
Valuing time and making the most of it, especially in terms of worship and engaging in beneficial activities.

10. Selalu berdoa dan memohon perlindungan serta bimbingan dari Allah SWT dalam menghadapi segala hal dalam kehidupan.
Always praying and seeking protection and guidance from Allah SWT in facing all aspects of life.